Ditanah tua yang tinggal hanya
Debu darah dan marah
Diantara keranda prasasti janjimu
Ku bangun kendaraku
Dari kayu pasak dan tali
Bekas bakal rumah itu
Ku bangun mesinnya dari logam senjatamu
Yang menyayat-nyayat
Ku merangkai sayapnya dari sampah serapahmu
Yang menampar-namparku
Mengepul minyak bakar yang menetes kencang
Dari lebam biru yang menghitam
Menjelajah ruang yang megah
Mengarungi waktu yang entah
Menengadah ke langit yang pemurah
Pergi dari tanah yang runtah
Kan ku ajak mereka yang merasa serupa
Kan kujemput jiwanya di rumahnya
Jiwa-jiwa yang terabaikan rusak dan ditinggalkan
Terundang terbang bersama
Kan ku ajak mereka yang merasakan serupa
Kan kujemput jiwanya dirumahnya
Kita kan tinggalkan sauhnya dan abaikan kompasnya
Tak berlabuh dimana saja
Ruang yang megah menjelajah
Waktu yang entah berpihaklah
Langit yang permurah berkatilah
Tanah yang indah kami datang
0 Comments
Silakan beri komentar pada postingan kami. Kolom komentar ada dibawah.
EmojiBerkomentarlah dengan :
- Bahasa yang sopan
- Tidak mengandung SARA